TI Politala Matdis 1B
TI Politala Matdis 1B
Nama : Illa Yasyera
NIM : 1801301022
1.
PROPOSISI
a.
Pengertian
Proposisi
Menurut
kbbi.web.id, proposisi merupakan sebuah ungkapan atau pernyataan yang dapat
disangsikan, disangkal, atau diyakini, serta dapat dibuktikan benar atau
tidaknya. Proporsi sendiri terbentuk atas tiga unsur, yaitu subjek oredikat dan
kopula.
Menurut
kbbi.web.id, proposisi merupakan sebuah ungkapan atau pernyataan yang dapat
disangsikan, disangkal, atau diyakini, serta dapat dibuktikan benar atau
tidaknya. Proporsi sendiri terbentuk atas tiga unsur, yaitu subjek oredikat dan
kopula.
b.
Jenis-Jenis
Proposisi
Secara
sederhana dapat dibedakan atas empat macam yaitu sebagai berikut:
a. Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang
membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah
P”.
b. Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum
yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S
bukan P”.
c. Proposisi
Partikular Afirmatif
Proposisi partikular
afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan
subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.
d.
Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu
yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S
bukan P”.
Secara
sederhana dapat dibedakan atas empat macam yaitu sebagai berikut:
a. Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang
membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah
P”.
b. Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum
yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S
bukan P”.
c. Proposisi
Partikular Afirmatif
Proposisi partikular
afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan
subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.
d.
Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu
yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S
bukan P”.
c.
Bentuk-Bentuk
Proposisi
Berdasarkan
dua jenis proposisi yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan
berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
- Proposisi umum -positif disebut
proposisi A.
- Proposisi umum-negatif disebut
proposisi E.
- Proposisi khusus-positif
disebut proposisi I.
- Proposisi umum-negatif disebut
proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya
membenarkan keseluruhan subjek.
e.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang predikatnya
mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah proposisi
yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
Berdasarkan
dua jenis proposisi yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan
berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
- Proposisi umum -positif disebut
proposisi A.
- Proposisi umum-negatif disebut
proposisi E.
- Proposisi khusus-positif
disebut proposisi I.
- Proposisi umum-negatif disebut
proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya
membenarkan keseluruhan subjek.
e.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang predikatnya
mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah proposisi
yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
d.
Contoh
Proposisi
a. Semarang ialah Ibukota
provinsi Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah
Ibukota Jawa Tengah).
b. Sukarno ialah Presiden
Pertama Republik Indonesia.
c. 5 + 7 = 10 (proposisi yang bernilai salah).
d. x + 5 = 11 (bukan
proposisi, karena “x” belum ditentukan).
a. Semarang ialah Ibukota
provinsi Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah
Ibukota Jawa Tengah).
b. Sukarno ialah Presiden
Pertama Republik Indonesia.
c. 5 + 7 = 10 (proposisi yang bernilai salah).
d. x + 5 = 11 (bukan
proposisi, karena “x” belum ditentukan).
2. OPERATOR
a. Pengertian Operator
Operator
adalah pengendali operasi yang akan dilakukan pada beberapa operan sehingga
membentuk sebuah ekspresi. Secara umum, dalam sebuah ekspresi terdapat sebuah
operator yang diapit dua operan. Contohnya pada ekspresi:
x + y . x dan y adalah operan, sedangkan ‘+’ adalah operatornya
Terdapat tiga macam operator yang
biasa digunakan dalam pemrograman, yaitu:
Operator
adalah pengendali operasi yang akan dilakukan pada beberapa operan sehingga
membentuk sebuah ekspresi. Secara umum, dalam sebuah ekspresi terdapat sebuah
operator yang diapit dua operan. Contohnya pada ekspresi:
x + y . x dan y adalah operan, sedangkan ‘+’ adalah operatornya
Terdapat tiga macam operator yang
biasa digunakan dalam pemrograman, yaitu:
a. Operator
Aritmatik
Adalah
operator yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan
pembagian, dan perkalian atau operator yang digunakan umtuk melakukan
perhitungan pada bilangan. Berikut ini merupakan tabel yang berisi macam-macam
operator aritmatika yang dapat digunakan pada PHP.
Operasi
Operator
Penambahan
+
Pengurangan
-
Perkalian
*
Pembagian
/
Sisa pembagian
%
Increment
++
decrement
-
Tabel 1. 1 Operator
aritmatika
Contoh penggunaan operasi operator
diatas:
$x = 100;
$y = 10;
Operasi
Operator
Contoh sintaks
hasil
Penambahan
+
$x + $y
110
Pengurangan
-
$x - $y
90
Perkalian
*
$x * $y
1000
Pembagian
/
$x / $y
10
Sisa pembagian
%
$x % $y
0
Increment
++
$x++
101
decrement
-
$x-
99
Tabel 1. 2 Sisa dari hasil
pembagian
Berdasarkan
contoh diatas, yang dimaksud dengan sisa pembagian adalah sisa dari hasil pembagian
bukan hasil dari pembagian. Pada contoh diatas $x % $y = 0. Hasil ini didapat dari rumus
sebagai berikut:
$x – ($y * ($x / $y))
Pada contoh diatas 50/10 = 5.
Lalu 50 – (10 * 5) = 0
Contoh:
Misalkan
nilai variabel $y diganti 6 untuk menghasilkan nilai hasil module division,
pertama kita hitung adalah 100/6 = 16,6 tapi kita mengambil nilai bulatnya
saja, sehingga nilainya 16.
Catatan: untuk nilai pecahan
selalu diambil nilai bulatnya saja. Misalkan nilai yang didapat 13,85 maka
apabila diambil nilai bulatnya maka akan menjadi 13.
Adalah
operator yang digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan, pengurangan
pembagian, dan perkalian atau operator yang digunakan umtuk melakukan
perhitungan pada bilangan. Berikut ini merupakan tabel yang berisi macam-macam
operator aritmatika yang dapat digunakan pada PHP.
Operasi
|
Operator
|
Penambahan
|
+
|
Pengurangan
|
-
|
Perkalian
|
*
|
Pembagian
|
/
|
Sisa pembagian
|
%
|
Increment
|
++
|
decrement
|
-
|
Tabel 1. 1 Operator
aritmatika
Contoh penggunaan operasi operator
diatas:
$x = 100;
$y = 10;
Operasi
|
Operator
|
Contoh sintaks
|
hasil
|
Penambahan
|
+
|
$x + $y
|
110
|
Pengurangan
|
-
|
$x - $y
|
90
|
Perkalian
|
*
|
$x * $y
|
1000
|
Pembagian
|
/
|
$x / $y
|
10
|
Sisa pembagian
|
%
|
$x % $y
|
0
|
Increment
|
++
|
$x++
|
101
|
decrement
|
-
|
$x-
|
99
|
Tabel 1. 2 Sisa dari hasil
pembagian
Berdasarkan
contoh diatas, yang dimaksud dengan sisa pembagian adalah sisa dari hasil pembagian
bukan hasil dari pembagian. Pada contoh diatas $x % $y = 0. Hasil ini didapat dari rumus
sebagai berikut:
$x – ($y * ($x / $y))
Pada contoh diatas 50/10 = 5.
Lalu 50 – (10 * 5) = 0
Contoh:
Misalkan
nilai variabel $y diganti 6 untuk menghasilkan nilai hasil module division,
pertama kita hitung adalah 100/6 = 16,6 tapi kita mengambil nilai bulatnya
saja, sehingga nilainya 16.
Catatan: untuk nilai pecahan
selalu diambil nilai bulatnya saja. Misalkan nilai yang didapat 13,85 maka
apabila diambil nilai bulatnya maka akan menjadi 13.
b. Operator
relasi
Adalah operator penghubung yang
berupa benar atau salah, sesuai dengan teorinya bahwa operator relasi
mengeluarkan tipe data Boolean sehingga contoh program diatas mengeluarkan
output true atau false.
Contoh:
10>3;//true,kemudian7<3;//false
Adalah operator penghubung yang
berupa benar atau salah, sesuai dengan teorinya bahwa operator relasi
mengeluarkan tipe data Boolean sehingga contoh program diatas mengeluarkan
output true atau false.
Contoh:
10>3;//true,kemudian7<3;//false
c. Operator
logika
Adalah operator yang
digunakan untuk menggabungkan dua kalimat sehingga terbentuk kalimat gabungan.
Nilai kebenaran kalimat gabungan ini ditentukan oleh nilai kebenaran dari
kalimat-kalimat pembentuknya. Operator logika di sini bertindak sebagai fungsi.
Dan dalam kehidupan sehari hari dapat diambil contoh
konjungsi magnetic misalnya:
A:
Hari ini cuaca mendung
B:
Hari ini akan hujan
C:
Hari ini cuaca mendung dan hari ini
akan hujan
D:
Hari ini cuca mendung karena itu hari
ini akan hujan
Adalah operator yang
digunakan untuk menggabungkan dua kalimat sehingga terbentuk kalimat gabungan.
Nilai kebenaran kalimat gabungan ini ditentukan oleh nilai kebenaran dari
kalimat-kalimat pembentuknya. Operator logika di sini bertindak sebagai fungsi.
Dan dalam kehidupan sehari hari dapat diambil contoh
konjungsi magnetic misalnya:
A:
Hari ini cuaca mendung
B:
Hari ini akan hujan
C:
Hari ini cuaca mendung dan hari ini
akan hujan
D:
Hari ini cuca mendung karena itu hari
ini akan hujan
d. Tipe
data
Tipe data dapat
diartikan sebagai variabel yang digunakan untuk penyimpanan data dan bisa
bersifat straugt ttyped. Kita
diharuskan mendeklerasikan tipe data dari semua variabel dan apabila lupa atau
salah mengikuti aturan pengdeklarasian variabel maka akan mendapatkan error.
Ada beberapa tipe data diantaranya:
1.
Character
Adalah tipe data berisi karakter tunggal yang
didefinisikan dengan diawali dan diakhiri tanda petik (‘).
Char berbeda
dengan String bukan merupakan tipe data primitive, tetapi sudah merupakan
sebuah objek. Tipe char mengikuti aturan Unicode, sehingga dapat menggunkan
kode \u kemudian diikuti bilangan
dari 0 sampai 65535, tetapi yang biasa digunakan adalah bilangan heksadesimal
dari 0000 sampai FFFF.
Misalnya:
‘\u123’
2.
Numerik
Adalah tipe data integer yang digunakan apabila
tidak berurusan dengan pecahan atau bilangan decimal. Yang termasuk dalam
numerik diantaranya:
a.
Byte, yang
memiliki nilai integer -128 sampai +127 dan menempati 1 byte ( 8 bits ) di
memori.
b.
Short, yang
memiliki nilai integer dari -32768 sampai 32767 dan menempati 2 bytes ( 16 bits
) di memori.
c.
Int, yang
memiliki nilai integer dari -2147483648 sampai 2157483647 dan menempati 4 bytes
( 32 bits ) di memori.
d.
Long, yang
memiliki nilai -9223372036854775808 sampai 9223372036854775807 dan menempati 8
bytes ( 64 bits ) di memori.
3.
Boolean
Adalah
tipe data yang terdiri dari dua nilai yaitu True dan False. Boolean
sangat penting dalam mengevaluasi suatu kondisi, dan sering digunakan untuk
menentukan alur program.
Algoritma notasi pseu docode
Notasi
pseudocode bisa ( semu atau tidak sebenarnya ) artinya notasi yang menyerupai
notasi bahasa pemograman tingkat tinggi yang biasa digunakan seperti bahasa C.
Dengan pengertian diatas maka dapat didefinisikan bahwa bahasa notasi algoritma
yang dapat menjelaskan perintahnya dengan bahasa yang jelas tanpa membingungkan
pembaca atau pengguna bisa disebut dengan notasi algoritma pseudocode. Tidak
seperti bahasa program yang direpotkn dengan tanda titik koma dan sebagainya,
kata-kata khusus, indeks, format, dan lainnya, maka dengan pseudocode ini akan
lebih memudahkan dan menguntungkan. Keuntungan penggunaan notasi pseudocode ini
adalah kemudahan mengkonversinya kebahasa pemograman, karena terdapat
korespondensi antara setiap pseudocode dengan notasi bahasa program.
Tipe data dapat
diartikan sebagai variabel yang digunakan untuk penyimpanan data dan bisa
bersifat straugt ttyped. Kita
diharuskan mendeklerasikan tipe data dari semua variabel dan apabila lupa atau
salah mengikuti aturan pengdeklarasian variabel maka akan mendapatkan error.
Ada beberapa tipe data diantaranya:
1.
Character
Adalah tipe data berisi karakter tunggal yang
didefinisikan dengan diawali dan diakhiri tanda petik (‘).
Char berbeda
dengan String bukan merupakan tipe data primitive, tetapi sudah merupakan
sebuah objek. Tipe char mengikuti aturan Unicode, sehingga dapat menggunkan
kode \u kemudian diikuti bilangan
dari 0 sampai 65535, tetapi yang biasa digunakan adalah bilangan heksadesimal
dari 0000 sampai FFFF.
Misalnya:
‘\u123’
2.
Numerik
Adalah tipe data integer yang digunakan apabila
tidak berurusan dengan pecahan atau bilangan decimal. Yang termasuk dalam
numerik diantaranya:
a.
Byte, yang
memiliki nilai integer -128 sampai +127 dan menempati 1 byte ( 8 bits ) di
memori.
b.
Short, yang
memiliki nilai integer dari -32768 sampai 32767 dan menempati 2 bytes ( 16 bits
) di memori.
c.
Int, yang
memiliki nilai integer dari -2147483648 sampai 2157483647 dan menempati 4 bytes
( 32 bits ) di memori.
d.
Long, yang
memiliki nilai -9223372036854775808 sampai 9223372036854775807 dan menempati 8
bytes ( 64 bits ) di memori.
3.
Boolean
Adalah
tipe data yang terdiri dari dua nilai yaitu True dan False. Boolean
sangat penting dalam mengevaluasi suatu kondisi, dan sering digunakan untuk
menentukan alur program.
Algoritma notasi pseu docode
Notasi
pseudocode bisa ( semu atau tidak sebenarnya ) artinya notasi yang menyerupai
notasi bahasa pemograman tingkat tinggi yang biasa digunakan seperti bahasa C.
Dengan pengertian diatas maka dapat didefinisikan bahwa bahasa notasi algoritma
yang dapat menjelaskan perintahnya dengan bahasa yang jelas tanpa membingungkan
pembaca atau pengguna bisa disebut dengan notasi algoritma pseudocode. Tidak
seperti bahasa program yang direpotkn dengan tanda titik koma dan sebagainya,
kata-kata khusus, indeks, format, dan lainnya, maka dengan pseudocode ini akan
lebih memudahkan dan menguntungkan. Keuntungan penggunaan notasi pseudocode ini
adalah kemudahan mengkonversinya kebahasa pemograman, karena terdapat
korespondensi antara setiap pseudocode dengan notasi bahasa program.
3.
TABEL KEBENARAN
a.
Pengertian
Tabel Kebenaran
Nilai
kebenaran suatu proposisi majemuk didasarkan pada ‘Nilai kebenaran proposisi
atomik penyusunnya’ dan cara mereka dihubungkan dengan ‘opeator logika’. Dan ‘Tabel
kebenaran’ adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai kebenaran dari
proposisi majemuk. Table kebenaran ini nantinya akan menunjukkan nilai
kebenaran dari tiap – tiap proposisi atomik dan kombinasinya menurut operator
logika.
b.
Jenis-Jenis Tabel Kebenaran
Berikut
adalah tiga buah jenis-jenis table kebenaran, yaitu:
Keterangan:
B = Benar (bernilai benar).
S = Salah (bernilai salah).
1.
Konjungsi
P
|
q
|
P ^ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
2.
Disjungsi
p
|
q
|
P v q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
3.
Negasi
p
|
~q
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Table kebenaran dari tiga proposisi
Jika p, q, dan r adalah proposisi. Buatlah
table kebenaran dari ekspresi logika dibawah ini:
(p
∨ q) ∧ (p ∧ ¬ r)
p
|
q
|
r
|
~r
|
p ∨ q
|
p ∧ ~ r
|
(p ∨ q) ∧ (p ∧ ~ r)
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
Kita bisa melihat contoh – contoh di atas
bahwanilai kebenaran proposisi majemuknya bisa sangat bervariasi tergantung
dari nilau kebenaran proposisi proposisi atomiknya. Namun, adakalanya, nilai kebenaran suatu proposisi majemuk bernilai benar (true) untuk semua kasus atau
bahkan bernilai salah (false) untuk semua kasus.
Jika sebuah proposisi bernilai true (T) untuk
semua kemungkinan (kolom paling akhir) maka, proposisi majemuk tersebut
disebut Tautologi
Contoh tautologi :
p ∨ ¬(p ∧ q)
P
|
Q
|
p ∧ q
|
¬ p
|
P ∨ ¬(p ∧ q)
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
Jika sebuah proposisi bernilai false (F) untuk
semua kemungkinan (kolom paling akhir) maka, proposisi majemuk tersebut
disebut Kontradiksi
Contoh kontradiksi :
~ p ∧ (p ∧ q)
P
|
q
|
¬ p
|
p ∧ q
|
¬ p ∧ (p ∧ q)
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
Ekivalen Secara Logika (notasi
"≡")
Jika dua buah ekspresi logika menunjukkan
kemungkinan – kemungkinan yang sama.
Contoh : ~(p &and q) ≡ ~p &orl ~q
P
|
q
|
~ p
|
~q
|
p ∧ q
|
~(p ∧ q)
|
~p ∨ ~ q
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
Dari table di atas kita dapat menyimpulkan
bahwa ¬(p &and q) ≡ ¬p &orl ¬ q
4.
KALIMAT MAJEMUK
Sebuah pernyataan
(statemen) adalah suatu koleksi simbol yang bernilai benar atau salah tetapi
tidak keduanya.
Paris ada di inggris
2 + 2 = 4
Kemanakah kamu pergi?
Kerjakan tugas di papan tulis
Beberapa pernyataan yang disusun oleh
substatmen-substatemen dan berbagai macam hubungan logis disebut pernyataan
majemuk.
“Bunga mawar adalah merah dan violet berwarna biru.
Merupakan pernyataan majemuk dengan substatemen
“mawar adalah merah” dan “violet adalah biru”
“Dia pintar atau belajar setiap malam”. Merupakan
pernyataan majemuk dengan substatmen “Dia pintar” dan “Dia Belajar setiap
malam”
Contoh 1:
Jika, p = “Hari ini dingin” dan q = “Hari ini hujan”
Carilah jawaban untuk pertanyaan berikut:
~p, p^q, pvq, qv~p
Jawaban
Hari ini tidak hujan
Hari ini dingin dan hujan
Hari ini dingin atau hari ini hujan
Hari ini dingin atau hari ini tidak dingin
Contoh 2:
Jika, p = “Dia tinggi” dan q = “Dia tampan”
Carilah jawaban (simbol logika) untuk pertanyaan berikut:
Dia tinggi dan tampan
Dia tinggi dan tidak tampan
Dia tidak tinggi dan tampan
Jawaban
P^q
p^~q
~p^~q
5.
IMPLIKASI dan APLIKASINYA
Implikasi adalah apabila
Benar (B) didepan dan Salah (S) dibelakang
maka pernyataan tersebut adalah salah (S) dan lainnya benar (B).
Contoh:
Jika Illa berangkat ke kampus dibawah jam 08:00 maka ia
tidak akan terlambat.
P : Illa berangkat ke kampus dibawah jam 08:00.
Q : maka ia tidak terlambat.
Ekspresi logmat : P → Q.
Konvers
Q
berada didepan tanda “→” dan P berada dibelakang tanda “→”.
Q → P
“Jika Illa tidak terlambat maka illa berangkat ke kampus
dibawah jam 08:00”.
b. Invers
P berada didepan tanda “→” tetapi diberi negasi(~) dan Q
berada dibelakang tanda “→”.
~P → ~Q
“Jika Illa tidak berangkat ke kampus jam 08:00 maka ia
terlambat”.
c. Kontraposisi
Q diberi negasi (~) dan berada didepan tanda “→” dan P
diberi tanda negasi (~) dan berada dibelakang tanda “→”.
~Q → ~P
“Jika Illa terlambat maka Illa berangkat kekampus diatas
jam 08:00”.
6.
TAUTOLOGI
Tautologi adalah sebuah
pernyataan majemuk yang bernilai benar semua diujung kolom sebelah kanan.
Pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya selalu benar disebut bersifat benar
logis. Tautologi yang memuat operator atau pernyataan implikasi disebut
implikasi logis.
Untuk mengetahui
apakah sebuah pernyataan majemuk termasuik tautologi atau bukan, dapat
digunakan dua cara, yaitu menggunakan tabel kebenaran dan menggunakan
penjabaran atau penurunan dengan menerapkan sebagian dari 12 hukum ekuivalensi
logika.
Contoh
:
Buktrikan bahwa kedua pernyataan dibawah ini merupakan
tautologi:
[(p → q) ^ p]
→ q
Pembahasan
:
[(p → q) ^ p] → q
p
|
q
|
p → q
|
(p → q) ^ p
|
[(p → q) ^ p] → q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kolom ujung sebelah
kanan Benar (B) semua.
7.
KONTRADIKSI
Kontradiksi adalah
kebalikan dari tautologi. Kalau tautologi itu benar semua, sedangkan
kontradiski Salah (S) semua.
Contoh
:
p ^ (~p ^ q).
Bentuk
Tabel :
p
|
q
|
~p
|
(~p ^ q)
|
p ^ (~p ^ q)
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa kolom ujung sebelah
kanan Salah (S) semua.
8.
KONTINGENSI
Kontingensi adalah
semua pernyataan majemuk yang bukan merupakan taulologi atau kontradiksi.
Dengan kata lain, pada kontingensi nilai kebenarannya ada yang benar dan ada
yang salah. Berikut sebuah contoh pernyataan majemuk kontingensi.
p
|
q
|
~q
|
p → q
|
~(p →q)
|
p ^ ~q
|
~(p →q)^ P ^ ~q
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa S dan B ada.
9.
EKUIVALENSI
Ekuivalensi adalah
sebanding yang artinya hasil dari tabel kebenaran bernilai sama / sebanding,
sama letak dan sama pernyataannya.
Contoh :
~[~A v ~(B v C)] ≡ [(A ^ B) v (A ^ C)]
A
|
B
|
C
|
~A
|
B v C
|
A ^ B
|
A ^ C
|
~(B v C)
|
~A v ~(B v C)
|
(A ^ B) v (A^C)
|
~[~Av~(BvC)]
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasilnya sebanding,
sama letak dan sama pernyataan.
Komentar
Posting Komentar