HIMPUNAN
PENGERTIAN HIMPUNAN
Himpunan
adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas. Benda
atau objek dalam himpunan disebut elemen atau anggota himpunan.
Contoh
himpunan:
Himpunan
warna lampu lalu lintas, anggota himpunannya adalah merah, kuning dan hijau
Contoh bukan himpunan:
1. Kumpulan baju-baju bagus.
2. Kumpulan makanan enak.
Jenis-jenis Himpunan
Adapun
beberapa jenis himpunan yaitu sebagai berikut:
1. Himpunan Bagian(subset).
2. Himpunan Kosong.
3. Himpunan Semesta.
4. Himpunan Sama (Equal).
5. Himpunan Lepas.
6. Himpunan Komplemen.
7. Himpunan Ekuivalen(equal set).
Penjelasan:
1. Himpunan Bagian(Subset)
Himpunan A dikatakan himpunan
bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”, jika
setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
A ⊂ B, dibaca : A himpunan bagian
dari B
A ⊂ B, dibaca : A
bukan himpunan bagian dari B
B ⊂ A dibaca
: B bukan himpunan bagian dari A
B ⊂ A dibaca
: B bukan himpunan bagian dari A
Contoh :
Misal
A = { 1,2,3,4,5 } dan B =
{ 2,4} maka B ⊂ A
Sebab setiap
elemen dalam B merupakan elemen
dalam A, tetapi tidak sebaliknya.
Penjelasan
: Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai
unsur himpunan A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan
itu harus saling berkaitan.
2. Himpunan Kosong(Nullset)
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai
unsur anggota yang sama sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong
= A atau { } Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong
merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan :
himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab
: { 0 } ≠ { }
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong
adalah himpunan yang tidak mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan
kosong dinotasikan dengan huruf yunani ø (phi).
3. Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau
“S” (Universum) yang berarti himpunan yang memuat semua anggota yang
dibicarakan atau kata lainya himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.
4. Himpunan Sama(Equal)
Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan
B, begitu pula sebaliknya.dinotasikan dengan A=BSyarat : Dua buah himpunan anggotanya harus
sama.
Contoh :A ={
c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = BPenjelasan : Himpunan equal atau himpunan
sama,memiliki dua buah himpunan yang anggotanya sama misalkan anggota himpunan
A {c,d,e} maka himpunan B pun akan memiliki anggota yaitu{c,d,e}.
5 Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya
tidak ada yang sama.
Contoh C
= {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan
himpunan D saling lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong
dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak mempunyai satu pun anggota
yang sama.
6. Himpunan Komplemen (Complement set)
Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC .
Himpunan komplemen jika di misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A
= {3,4,5} maka A ⊂ U. Himpunan {1,2,6,7} juga
merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan
notasi pembentuk himpunan ditulis :
AC = {x│x Є U,
x Є A}
7. Himpunan Ekuivalen (Equal Set)
Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya
sama banyak dengan himpunan lain.
Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan
notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat atau ekivalen, jika himpunan A ekivalen
dengan himpunan B,
Contoh :
A = { w,x,y,z
}→n (A) = 4
B = {
r,s,t,u } →n (B) = 4
Maka n (A) =n
(B) →A≈B
Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan
cardinal dari himpunan tersebut, bila himpunan A beranggotakan 4 karakter
maka himpunan B pun beranggotakan 4.
Cara Penulisan Himpunan
Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan, yaitu:
1. Dengan menyebutkan semua anggotanya
(roster) yang diletakkan di dalam sepasang tanda kurung kurawal, dan di
antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma. Cara ini disebut juga
cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o}
B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2.
Menyebutkan syarat
anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara deskripsi.
Contoh: ambil bilangan
asli kurang dari 5
A = bilangan
asli kurang dari 5
3.
Notasi Pembentuk Himpunan :
dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum (role) dari
anggotanya.
Contoh Soal :
Nyatakan dengan
notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-sifatnya
himpunan berikut ini :
A adalah
himpunan bilangan asli antara 1 dan 6
Penyelesaian :
A adalah
himpunan bilangan asli antara 1 dan 6
Dengan menulis
tiap-tiap anggotanya A = {2, 3, 4, 5}
Dengan menulis
sifat-sifatnya A = {x | 1 < x < Asli}ÃŽ6, x
4.
Himpunan juga dapat di sajikan
secara grafis (Diagram Venn)
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh
seorang ahli matematika Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta
digambarkan dengan segiempat dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam
segiempat tersebut.
Operasi Pada Himpunan
Ada beberapa operasi himpunan, yaitu:
1. Gabungan
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah
himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan
B. Dinotasikan A B Notasi : A B = {x |
x Є A atau x Є B}.
2. Irisan
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B
adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota dari himpunan A
dan anggota himpunan B.
Notasi :
A B = {x | x Є A dan x Є B}.
3. Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S
adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A.
Dinotasikan Ac
Notasi : Ac =
{x | x Є S dan x Є A}.
4. Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih
himpunan A dan B adalah komplemen himpunan B terhadap himpunan A. Dinotasikan
A-B
Notasi : A – B
= {x | x Є A dan x Є B}
5. Hasil Kali Kartesius (
cartesion Product )
Hasil kali kartesius himpunan A dan B, dinotasikan A x
B, adalah himpunan yang anggotanya semua pasangan terurut (a,b) dimana a
anggota A dan b anggota B
Secara matematis dituliskan : A x B = {(a,b)| a Є A dan b Є B}
Hukum Aljabar Himpunan
Hukum-hukum pada himpunan dinamakan Hukum –hukum
aljabar himpunan. cukup banyak hukum yang terdapat pada aljabar himpunan
, tetapi disini hanya dijabarkan 11 saja. Beberapa hukum tersebut mirip
dengan hukum aljabar pada sistem bilangan riil seperti a (b+c) = ab + ac
, yaitu hukum distributif.
Tabel 2. 1 Hukum Aljabar Himpunan
1. Hukum identitas:
A = A
A U = A
|
2. Hukum null/dominasi:
A =
A U = U
|
3. Hukum komplemen:
A = U
A =
|
4. Hukum idempoten:
A A = A
A A = A
|
5. Hukum involusi:
= A
|
6. Hukum penyerapan (absorpsi):
A (A B) = A
A (A B) = A
|
7. Hukum komutatif:
A B = B A
A B = B A
|
8. Hukum asosiatif:
A (B C) = (A B) C
A (B C) = (A B) C
|
9. Hukum distributif:
A (B C) = (A B) (A C)
A (B C) = (A B) (A C)
|
10. Hukum De Morgan:
=
=
|
11. Hukum 0/1
= U
= Æ
|
Terlihat bahwa hukum- hukum yang berlaku pada himpunan merupakan analogi hukum –hukum logika , dengan operator menggantikan L (dan)
, sedangkan operator menggantikan V ( atau ).
Mengenal Operasi Himpunan
1. Irisan (Intersection)
Irisan antara
dua buah himpunan dinotasikan oleh tanda ‘∩ ‘.
Misalkan A dan B adalah himpunan yang tidak saling lepas, maka A ∩ B = { x | x ∈ A dan x ∈ B }.
Jika dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah :
Misalkan A dan B adalah himpunan yang tidak saling lepas, maka A ∩ B = { x | x ∈ A dan x ∈ B }.
Jika dinyatakan dalam bentuk diagram Venn adalah :
Gambar
2. 1 diagram ven irisan
|
Contoh irisan :
Misalkan A =
{2, 3, 5, 7, 11} dan B = {3, 6, 9, 12}, maka A ∩ B = {3}
3. Komplemen (Complement)
4. Selisih (Dfference)
5. Beda Setangkup
6. Perkalian Kartesian
2. Gabungan (Union)
Gabungan antara dua buah himpunan dinotasikan oleh
tanda‘∪‘. Misalkan A dan B adalah himpunan, maka A ∪ B = { x | x ∈ A atau x ∈ B }
Jika dinyatakan
dalam bentuk diagram Venn adalah :
Contoh union :
Jika A = { 2,
3, 5, 7} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5 }, maka A ∪ B = { 1, 2, 3, 4, 5, 7}
A ∪ ∅ = A
3. Komplemen (Complement)
Komplemen dari suatu himpunan merupakan unsur -unsur
yang ada pada himpunan universal (semesta pembicaraan ) kecuali anggota
himpunan tersebut. Misalkan A merupakan himpunan yang berada pada semesta
pembicaraan U, maka komplemen dari himpunan A dinotasikan oleh :
Ä€ = { x |
x ∈ U dan x ∉ A }
Jika dinyatakan
dalam bentuk diagram Venn adalah :
Contoh
komplemen :
1.
Misalkan U = { 1, 2, 3, …, 9 },
2.
Jika A = {1, 3, 7, 9}, maka Ā = {2, 4, 5, 6, 8}
3.
Jika A= { x ∈ U | x habis dibagi dua }, maka A= { 1, 3, 5, 7, 9}
Contoh
komplemen :
A = himpunan mahasiswa STT Telkom
B = himpunan mahasiswa yang tinggal di
Asrama
C = himpunan mahasiswa angkatan 2004
D = himpunan mahasiswa yang mengambil
matematika diskrit
E = himpunan
mahasiswa yang membawa motor untuk pergi ke kampus
a. Pernyataan
“Semua mahasiswa STT Telkom angkatan 2004 yang membawamotor
untuk pergi ke kampus” dapat dinyatakan dalam notasi operasi himpunan sebagai
berikut :
(A ∩ C) ∩ E
b. Pernyataan
“Semua mahasiswa STT Telkom yang tinggal di asrama dan
tidak mengambil matematika diskrit” dapat dinyatakan dalam notasi operasi
himpunan sebagai berikut :
A ∩ B ∩ D
c. Pernyataan
“Semua mahasiswa angkatan 2004 yang tidak tinggal di
asrama atau tidak membawa motor untuk pergi ke kampus” dapat dinyatakan dalam
notasi operasi himpunan sebagai berikut :
C ∩ (B ∪ E)
4. Selisih (Dfference)
Selisih antara dua buah himpunan dinotasikan oleh
tanda ‘– ‘. Misalkan A dan B adalah himpunan, maka selisih A dan B dinotasikan
oleh A – B = { x | x ∈ A dan x ∉ B } = A ∩ B
Gambar 2. 4 diagram ven selisih
|
Contoh selisih :
Jika A = { 1,
2, 3, …, 10 } dan B = { 2, 3, 5, 7}, maka A – B = { 1, 4, 6, 8, 9 } dan B – A =
∅
5. Beda Setangkup
Beda setangkup antara dua buah himpunan dinotasikan
oleh tanda‘⊕‘.
Misalkan A dan B adalah himpunan, maka beda setangkup antara A dan B dinotasikan oleh :
Misalkan A dan B adalah himpunan, maka beda setangkup antara A dan B dinotasikan oleh :
A ⊕ B = (A ∪ B) – (A ∩ B)
= (A – B) ∪ (B – A)
= (A – B) ∪ (B – A)
Jika dinyatakan
dalam bentuk diagram Venn adalah :
Contoh beda setangkup :
Jika A = { 2, 3, 5, 7} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5 }, maka A ⊕ B = { 1, 4, 7 }
Jika A = { 2, 3, 5, 7} dan B = { 1, 2, 3, 4, 5 }, maka A ⊕ B = { 1, 4, 7 }
Beda setangkup
memenuhi sifat-sifat berikut :
A ⊕ B = B ⊕ A (hukum komutatif)
(A ⊕ B ) ⊕ C = A ⊕ (B ⊕ C ) (hukum asosiatif)
6. Perkalian Kartesian
Perkalian kartesian antara dua buah himpunan
dinotasikan oleh tanda ‘x’. Misalkan A dan B adalah himpunan, maka perkalian
kartesian antara A dan B dinotasikan oleh :
A × B = {(a, b)
| a ∈ A dan b ∈ B }
Contoh
perkalian kartesian :
Misalkan C = {1, 2, 3}, dan D = { a,
b }, maka C × D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }
Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka A × B = himpunan semua titik di bidang datar
Misalkan A = B = himpunan semua bilangan riil, maka A × B = himpunan semua titik di bidang datar
Misalkan ada
dua himpunan dengan kardinalitas berhingga, maka kardinalitas himpunan hasil
dari suatu perkalian kartesian antara dua himpunan tersebut adalah perkalian
antara kardinalitas masing-masing himpunan. Dengan demikian, jika A dan B
merupakan himpunan berhingga, maka:
|A × B| = |A| .
|B|
Pasangan terurut (a, b) berbeda dengan (b, a), dengan
kata lain (a, b) ≠ (b, a). Dengan argumen ini berarti perkalian kartesian tidak
komutatif, yaitu:
A × B ≠ B × A
dimana A atau B
bukan himpunan kosong. Jika A = ∅ atau B = ∅, maka:
A × B = B × A =
∅
Hukum-hukum yang berlaku untuk operasi himpunan adalah
sebagai berikut :
1. Hukum identitas:
a.
A ∪ ∅ = A
b.
A ∩ U = A
2. Hukum
null/dominasi:
a.
A ∩ ∅ = ∅
b.
A ∪ U = U
3. Hukum
komplemen:
a.
A ∪ A = U
b.
A ∩ A = ∅
4. Hukum
idempoten:
a.
A ∪ A = A
b.
A ∩ A = A
5. Hukum involusi:
6. Hukum
penyerapan (absorpsi):
a.
A ∪ (A ∩ B) = A
b.
A ∩ (A ∪ B) = A
7. Hukum
komutatif:
a.
A ∪ B = B ∪ A
b.
A ∩ B = B ∩ A
8. Hukum
asosiatif:
a.
A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C
b.
A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C
9. Hukum
distributif:
a.
A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
b.
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
10. Hukum De
Morgan:
11. Hukum komplemen:
DAFTAR PUSTAKA
dana, A. (2013, September 02). makalah
himpunan dan anggota-anggotanya. Dipetik Agustus 06, 2018, dari makalah
himpunan dan anggota-anggotanya: http://anggaradana.blogspot.com
Suryana. (2017,
Maret 22). Pengertian himpunan. Dipetik Agustus 06, 2018, dari
Pengertian himpunan: http://suryana900.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar