RELASI
RELASI
Penjelasan
Relasi biner R antara himpunan A
dan B adalah himpunan bagian dari A x B. Notasi: R ⊆ (A x B). a R b adalah notasi
untuk (a, b) ∈ R,
yang artinya a dihubungankan dengan b oleh R. a R b adalah notasi untuk
(a, b) ∉R,
yang artinya a tidak dihubungkan oleh b oleh relasi R. Himpunan A disebut
daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari
R.
Misalkan:
A= {Amir, Budi, Cecep}, B= {IF221, IF251, IF342, IF323}
AB= {(Amir, IF221),
(Amir, IF251), (Amir, IF342),
(Amir, IF323), (Budi,
IF221), (Budi, IF251),
(Budi, IF342), (Budi,
IF323), (Cecep, IF221),
(Cecep, IF251), (Cecep,
IF342), (Cecep, IF323) }
Misalkan R adalah relasi
yang menyatakan mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa pada Semester Ganjil,
yaitu
R= {(Amir, IF251),
(Amir, IF323), (Budi, IF221),
(Budi, IF251), (Cecep,
IF323) }
Dapat dilihat bahwa R ∈ (A x B),
A adalah daerah asal R, dan B adalah daerah hasil R.
(Amir, IF251) ∈
R atau
Amir R IF251
(Amir, IF342) ∉
R atau
Amir R IF342.
Misalkan P = {2, 3, 4} dan
Q = {2, 4, 8, 9, 15}. Jika kita definisikan relasi R dari P ke Q dengan (p, q) ∈ R jika p habis membagi q maka kita peroleh R = {(2, 2), (2, 4),
(4, 4), (2, 8), (4, 8), (3, 9), (3, 15) }. Relasi pada sebuah himpunan adalah
relasi yang khusus. Relasi pada himpunan A adalah relasi dari A x A. Relasi
pada himpunan A adalah himpunan bagian dari A x A.
Representasi Relasi
Ada
3 cara penyajian relasi, yaitu:
Diagram Panah
Misalkan
himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2),
(c,3), (d,3)}.
Jika R adalah relasi dari
himpunan A ke himpunan B, gambar dua buah lingkaran lalu tuliskan elemen-elemen
A dan B pada masing-masing lingkaran.
Tabel
Misalkan
himpunan A = {a, b, c, d} dan himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2),
(c,3), (d,3)}.
Jika relasi
direpresentasikan dengan tabel, maka kolom pertama tabel menyatakan daerah asal
(himpunan A), sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil (himpunan B).
Matriks
Misalkan himpunan A = {a, b, c, d} dan
himpunan B = {1, 2, 3}. R = {(a,2), (b,1), (b,2), (c,3), (d,3)}.
Relasi R dapat disajikan
dengan matriks M = [Mij]. Daerah asal (himpunan A) ditunjuk sebagai
baris, sedangkan daerah hasil (himpunan B) ditunjuk sebagai kolom. Jika
terdapat relasi, nilainya adalah 1, sedangkan jika tidak terdapat relasi,
nilainya 0.
Graf
Relasi pada sebuah himpunan
dapat direpresentasikan secara grafis dengan graf berarah (directed graph atau
digraph). Graf berarah tidak didefinisikan untuk merepresentasikan relasi dari
suatu himpunan ke himpunan lain. Tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah
titik (disebut juga simpul atau vertex), dan tiap pasangan terurut dinyatakan
dengan busur (arc). Jika (a, b) ∈ R,
maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b. Simpul a disebut simpul
asal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex). Pasangan
terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur
semacam itu disebut gelang atau kalang (loop).
Misalkan R = {(a, a), (a,
b), (b, a), (b, c), (b, d), (c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan
{a, b, c, d}. R direpresentasikan dengan graf berarah sbb:
Sifat-sifat Relasi Biner
Relasi biner yang
didefinisikan pada sebuah himpunan mempunyai beberapa sifat.
1. Refleksif (reflexive)
Relasi
R pada himpunan A disebut refleksif jika (a, a) ∈ R untuk setiap a ∈ A.
Relasi R pada himpunan A tidak refleksif jika ada a ∉ A sedemikian sehingga (a, a) ∉ R.
Contoh : Misalkan A =
{1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka:
a. Relasi R = {(1, 1),
(1, 3), (2, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } bersifat refleksif
karena terdapat elemen relasi yang berbentuk (a, a), yaitu (1, 1), (2, 2), (3,
3), dan (4, 4).
b. Relasi R = {(1, 1),
(2, 2), (2, 3), (4, 2), (4, 3), (4, 4) } tidak bersifat refleksif karena (3, 3)
∉ R.
Contoh : Relasi “habis
membagi” pada himpunan bilangan bulat positif bersifat refleksif karena setiap
bilangan bulat positif habis dibagi dengan dirinya sendiri, sehingga (a, a) ∈ R
untuk setiap a ∈ A.
2. Menghantar (transitive)
Relasi
R pada himpunan A disebut menghantar jika (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R,
maka (a, c) ∈ R, untuk a, b, c ∈ A.
Contoh 9. Misalkan A =
{1, 2, 3, 4}, dan relasi R di bawah ini didefinisikan pada himpunan A, maka:
a. R = {(2, 1), (3, 1), (3, 2), (4, 1), (4, 2), (4, 3) } bersifat
menghantar. Lihat tabel berikut:
b. R = {(1, 1), (2, 3), (2, 4), (4, 2) } tidak manghantar karena (2,
4) dan (4, 2) ∈ R, tetapi (2, 2) ∉ R, begitu juga (4, 2) dan (2, 3) ∈ R, tetapi (4, 3) ∉ R.
(c) Relasi R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4) } jelas menghantar (d) Relasi R
= {(1, 2), (3, 4)} menghantar karena tidak ada (a, b) ∈ R
dan (b, c) ∈ R sedemikian sehingga (a, c) ∈ R.
Relasi yang bersifat menghantar tidak mempunyai ciri khusus pada
matriks representasinya .
Sifat menghantar pada
graf berarah ditunjukkan oleh: jika ada busur dari a ke b dan dari b ke c, maka
juga terdapat busur berarah dari a ke c.
3. Setangkup (symmetric) dan tak-setangkup (antisymmetric)
Relasi
R pada himpunan A disebut setangkup jika (a, b) ∈ R, maka (b, a) ∈ R
untuk a, b ∈ A. Relasi R pada himpunan A tidak setangkup jika (a, b) ∈ R
sedemikian sehingga (b, a) ∉ R. Relasi R pada himpunan A sedemikian sehingga (a, b) ∈ R
dan (b, a) ∈ R hanya jika a = b untuk a, b ∈ A disebut
tolak-setangkup. Relasi R pada himpunan A tidak tolak-setangkup jika ada elemen
berbeda a dan b sedemikian sehingga (a, b) ∈ R dan (b, a) ∈ R.
DAFTAR PUSTAKA
eprints. (n.d.). BAB 3 RELASI. Retrieved 10 13, 2018, from BAB 3
RELASI: eprints.dinus.ac.id
Komentar
Posting Komentar